Minggu, 15 Maret 2015

Karya Ilmiah "cara lebih mudah membuat Dream Catcher

Karya Ilmiah
Solusi Yang Lebih Mudah Dalam Pembuatan Kerajinan Dream Catcher 


DISUSUN OLEH:
AMYRA INTAN F. R
DESY RIZKA WULANDARI
FITRI HANDAYANI
SITI FATIMAH
YUNI ANNISA ULFATANA
SMAN 1 SIMPANG EMPAT
TANAH BUMBU, KALIMANTAN SELATAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang Masalah
        Zaman sudah berubah, dari pembuatan kerajinan yang tradisional hingga menggunakan mesin. Salah satunya adalah kerajinan dream catcher, mungkin kita binggung apa itu dream catcher. Menurut kepercayaan Amerika Latin dream catcher berfungsi sebagai penangkal mimpi buruk. Bentuknya yang sangat unik membuat masyarakat tertarik, dari mengkoleksi sampai ingin belajar membuatnya. Akan tetapi karena bentuknya yang sangat unik itulah, juga bahan pembuatannya yang sulit didapat, seperti ranting willow merah untuk lingkarannya. Dan juga waktu dalam pembuatannya yang memakan waktu cukup lama, banyak orang yang tidak dapat membuatnya dengan baik, dan malas untuk membuatnya. Maka dari itu, disini kami meneliti bagaimana cara yang lebih mudah dan waktu yang lebih singkat dalam pembuatan kerajinan ini, dengan mengganti bahan-bahan yang sulit didapat dengan bahan yag mudah didapat. Karena bentuknya yang unik ini, banyak orang yang menggunakannya sebagai hiasan dinding, souvenir unik dan sebagainya. Kerajinan ini  mempunyai banyak manfaat, dari segi ekonomis dan juga segi kebudayaan. Karena dapat menjadi sumber penghasilan atau mata pencaharian seseorang.

1.2    Rumusan Masalah
Bagaimana solusi atau cara yang lebih mudah dan cepat dalam pembuatan kerajinan dream catcher?

1.3    Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui cara atau solusi yang lebih mudah dalam pembuatan kerajinan dream catcher


1.4    Manfaat Penelitian
1.      Kita jadi mengetahui cara atau solusi yang lebih mudah dalam pembuatan kerajinan dream catcher
2.      Lebih menghemat biaya dalam pembuatan dream catcher, juga menghemat waktu yang dibutuhkan dalam pembuatannya
3.      Kerajnan ini juga bisa sebagai hiasan dinding, gantungan kunci dan sebagainya.
4.      Selain itu, hasil kerajinan ini bisa dijadikan sebagai usaha tambahan, juga menghemat modal yang kita keluarkan.

1.5    Metode Penelitian
Metode penelitian yang kami gunakan adalah observasi dan kualitatif
















BAB II
LANDASAN TEORI
2.1    Pengertian Kerajinan
        Kerajinan adalah sebutan bagi suatu benda hasil karya seni manusia. Kata 'kerajinan' berasal darikata 'rajin' yang artinya barang/benda yang dihasilkan oleh keterampilan tangan. Kerajinan terbuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai. Biasanya istilah ini diterapkan untuk cara tradisional dalam membuat sesuatu. Nilai-nilai yang dibutuhkan untuk membuat suatu kerajinan adalah memiliki kecakapan, keahlian, penguasaan dalam proses pembuatan produk, dan kreatifitas/imajinasi.
Kerajinan ada dua jenis yaitu:
1.         Kerajinan bahan alam, merupakan kerajinan yang terbuat dari bahan alam atau bahan dasarnya bahan-bahan alam seperti : serat alam ,bambu,rotan .
2.         Kerajinan bahan buatan, merupakan kerajinan yang terbuat dari bahan buatan seperti : plastik,gips,sabun,lilin,dan lain lain.
Jenis - jenis produk kerajinan yang berasal dari Indonesia
·         Rotan
·         Batik
·         Kayu
·         Logam
·         Batu
·         Tanah liat/keramik/gerabah
·         Tenun serat/tekstil
Nah, kali ini kami mengambil kerajinan yang berasal dari Amerika Latin. Dan menelitinya agar kerajinan tersebut menjadi lebih mudah dalam cara pembuatannya.

2.2    Dream Catcher
        Dream catcher atau penangkap mimpi berakar pada tradisi orang-orang penduduk pribumi Amerika (Indian) menggantungkan sebuah jaring-jaring simbolis di atas tubuh seseorang yang tidur untuk melindunginya dari mimpi buruk. Sebuah dream catcher terbuat dari sebuah simpul kayu berbentuk lingkaran yang di dalamnya terdapat sebuah jaring anyaman dengan lubang di tengahnya. Di bagian bawah lingkaran kayu itu terdapat dua atau lebih bulu yang tergantung-gantung. Dengan digantungkan di atas orang yang sedang bermimpi, dream catcher akan menyaring mimpi-mimpi dari udara malam, dan hanya akan membiarkan mimpi-mimpi yang baik dan pesan-pesan yang penting saja yang masuk ke dalam orang tersebut.
        Ada banyak sekali legenda-legenda indah mengenai asal usul dream catcher ini, yang menceritakan apa yang bisa dilakukan oleh penangkap mimpi itu. Indian Lakota, misalnya, mempercayai bahwa mimpi yang baik ditangkap untuk menjadi bagian dari jaringan kehidupan, sementara mimpi-mimpi buruk akan lewat begitu saja melalui lubang yang ada di tengah penangkap mimpi. Legenda suku Navajo, Ojibwe, dan Chippewa menyatakan bahwa jaring itu menangkap mimpi buruk, mencegahnya masuk ke dalam impian, sementara mimpi-mimpi yang baik akan lewat melalui lubang di tengahnya. Dalam legenda ini, sinar matahari pagi akan memurnikan jaring itu dari mimpi-mimpi buruk yang ditangkapnya semalam. Penangkap mimpi untuk anak-anak dengan legenda yang disebut terakhir ini memiliki sebuah bulu di lubang tengahnya sehingga mimpi-mimpi yang baik bisa masuk ke dalam bulu itu dan masuk ke dalam mimpi.
        Penangkap mimpi tradisional memiliki delapan titik tempat jaring menempel pada lingkaran, hal ini melambangkan delapan kaki laba-laba. Laba-laba melambangkan energi penciptaan kaum wanita, kebijaksanaan, dan pembelajaran. Dalam kebudayaan orang Indian, penangkap mimpi sangat penting untuk digantungkan di atas tempat tidur bayi supaya bayi terlindung dari mimpi buruk atau “angin jahat” (energi yang buruk). Penangkap-penangkap mimpi ini, kesemuanya dibuat dari simpai dan urat jaring pohon willow, tidak dibuat untuk dipakai selamanya. Ketika si anak tumbuh dewasa, penangkap mimpi ini biasanya diganti dengan yang baru untuk siklus kehidupan si anak berikutnya.
        Meskipun gagasan tentang mimpi merupakan gagasan yang umum dikaitkan dengan dream catcher, tampaknya tujuan pemaknaan yang sesungguhnya dari penangkap mimpi ini lebih luas lagi. Legenda suku Lakota, misalnya, meyakini bahwa selama perjalanan kehidupan banyak kekuatan yang bisa menghalangi kesadaran atas Roh Besar. Keyakinan pada Roh Besar bisa membuat penangkap mimpi tidak hanya akan menangkap mimpi-mimpi baik namun juga visi, gagasan, dan peluang yang baik yang bisa membantu seseorang mencapai tujuan dan cita-citanya. Oleh karena itu, dream catcher tidak hanya berguna untuk tidur saja, namun lebih merupakan totem atau jimat yang dipercaya oleh sementara orang bisa memusatkan energi baik dan menghilangkan energi negatif.

2.3    Sejarah Dream Catcher
        Dream Catcher saat ini sering sekali dapat kita temui,mulai dari sebagai hiasan wanita, hiasan dinding hingga digantung di jendela maupun pintu. Dream catcher dipakai sebagai hiasan, namun ternyata dream catcher sendiri memiliki sejarah dan kepercayaannya sendiri.
        Dream catcher atau penangkap mimpi adalah sebuah kepercayaan asal penduduk pribumi Amerika (Indian). Beragam legenda-legenda mengenai asal usul dream catcher ini, menceritakan apa yang dapat dilakukan oleh si penangkap mimpi. Indian Lakota memercayai bahwa, mimpi yang baik ditangkap untuk menjadi bagian dari jaringan kehidupan, sementara mimpi buruk nantinya akan lolos begitu saja melalui lubang yang ada ditengah penangkap mimpi.
        Berbeda degan suku Chippewa, Navaji, dan Ojibwe yang menyatakan bahwa jarring itu digunakan untuk menangkap mimpi buruk dan mencegahnya masuk kedalam impian sang empunya, sementara mimpi baik anak lolos melalui lubang ditengahnya. Penangkap-penangkap mimpi ini semuanya terbuat dari simpai dan urat jarring pohon willow. Biasanya penangkap mimpi ini akan digantungkan diatas tempat tidur. Penangkap mimpi tidak permanen digunakan, ketika sudah tumbuh dewasa penangkap mimpi ini biasanya diganti dengan yang baru, mengikuti siklus kehidupan siempunya.
        Benda tersebut kerap kali dikaitkan dengan mimpi, namun sesungguhnya memiliki makna yang luas. Dream catcher ini tidak hanya berguna untuk menangkap mimpi baik atau buruk saja, namun lebih merupakan jimat yang dipercaya untuk memusatkan energi positif dan menghilangkan energi negatif.
        Dahulu kala diceritakan pemimpin spiritual Lakota berada di sebuah gunung yang tinggi dan memiliki sebuah penglihatan. Dalam penglihatannya, Iktomi, para penipu besar dan pencari kebijaksanaan, muncul dalam bentuk laba-laba. Iktomi berbicara kepadanya dalam bahasa yang suci. Ketika ia berbicara Iktomi mengambil lingkaran pohon willow yang memiliki bulu, bulu kuda, manik-manik dream catcher dan mempersembahkan diatasnya dan mulai memutar jaring-jaring. Dia berbicara kepada penatua mengenai siklus kehidupan, bagaimana kita memulai hidup kita sebagai bayi , bergerak melalui masa kanak-kanak dan menjadi dewasa. Akhirnya kami pergi ke usia tua di mana kita harus diurus sebagai bayi , menyelesaikan siklus . Tapi, Iktomi sambil terus memutar jaringnya , di setiap waktu hidup ada banyak kekuatan , beberapa baik dan beberapa buruk. Jika Anda mendengarkan kekuatan yang baik, mereka akan mengarahkan Anda ke arah yang benar. Tapi, jika Anda mendengarkan pasukan buruk, mereka akan mengarahkan Anda ke arah yang salah dan dapat melukai Anda. Jadi kekuatan ini dapat membantu, atau dapat mengganggu keharmonisan alam. Sementara laba-laba berbicara, dia terus menenun jaringnya .
        Ketika Iktomi selesai berbicara, ia memberi penatua jaring dan berkata, jaring adalah sebuah lingkaran sempurna dengan lubang di tengah. Gunakan jaring untuk membantu orang-orang Anda mencapai tujuan mereka, membuat baik penggunaan ide-ide mereka, mimpi dan visi. Jika Anda percaya pada semangat besar, jaring akan menyaring ide-ide yang baik dan yang buruk akan terperangkap dan tidak akan lulus .
        Penatua meneruskan penglihatannya keorang-orang dan sekarang banyak orang India memiliki dreamcatcher di atas tempat tidur mereka untuk menyaring mimpi dan visi mereka. Yang baik akan melewati lubang pusat kepada orang tidur. Kejahatan dalam mimpi mereka ditangkap dalam jaring, di mana mereka binasa dalam cahaya matahari pagi. Dikatakan dreamcatcher memegang nasib masa depan .

Sejarah lainnya :
        Dream catcher adalah seni dan kerajjinana pendudu asli Amerika. Awalnya jaring “dream catcher” Ojibwa dibuat dengan maksud untuk mengajarkan “kebijaksanaan alam”. Alam adalah guru yang terbaik. Dream cacher dibuat dari ranting, otot, dan bulu yang ditenun oleh orang Ojibwa sejak zaman kuno. Mereka ditenun oleh kakek dan nenek untuk anak-anak yang baru lahir dan menggantungkannya di cradkeboard (tempat tidur bayi zaman kuno) untuk memberikan kedamaian dan mimpi yang indah.Diistilahkan mimpi indah mengetahui jalannya menuju kita melalui bulu-bulu yang ada. Gerakan sedikit bulu menunjukkan berlalunya lagi mimpi indah. Sedangkan mimpi buruk kebingunungan menemukan jalan mereka dan terjebak disana hingga mata hari terbit. Mimpi buruk itu akan menguap seperti embun pagi.
        Awalnya, dream catcher penduduk asli Amerika ditenun pada  ranting willow merah menggunakan benang dari tangkai dari jelatang menyengat. Mereka juga menggunakan bulu alami dan semi permata, 1 permata untuk setiap jaringnya karena hanya ada satu pencipta dalam jaring kehidupan.

2.4    Arti Lambang 
        Penangkap mimpi tradisional memiliki delapan titik tempat jaring menempel pada lingkaran, hal ini melambangkan delapan kaki laba-laba. Laba-laba melambangkan energi penciptaan kaum wanita, kebijaksanaan, dan pembelajaran. Dalam kebudayaan orang Indian, penangkap mimpi sangat penting untuk digantungkan di atas tempat tidur bayi supaya bayi terlindung dari mimpi buruk atau “angin jahat” (energi yang buruk). Penangkap-penangkap mimpi ini, kesemuanya dibuat dari simpai dan urat jaring pohon willow, tidak dibuat untuk dipakai selamanya. Ketika si anak tumbuh dewasa, penangkap mimpi ini biasanya diganti dengan yang baru untuk siklus kehidupan si anak berikutnya.
        Meskipun gagasan tentang mimpi merupakan gagasan yang umum dikaitkan dengan dream catcher, tampaknya tujuan pemaknaan yang sesungguhnya dari penangkap mimpi ini lebih luas lagi. Legenda suku Lakota, misalnya, meyakini bahwa selama perjalanan kehidupan banyak kekuatan yang bisa menghalangi kesadaran atas Roh Besar. Keyakinan pada Roh Besar bisa membuat penangkap mimpi tidak hanya akan menangkap mimpi-mimpi baik namun juga visi, gagasan, dan peluang yang baik yang bisa membantu seseorang mencapai tujuan dan cita-citanya. Oleh karena itu, dream catcher tidak hanya berguna untuk tidur saja, namun lebih merupakan totem atau jimat yang dipercaya oleh sementara orang bisa memusatkan energi baik dan menghilangkan energi negatif.


BAB III
                                                      PEMBAHASAN          

               Kami akan membahas tentang cara atau solusi yang mudah agar dalam pembuatan kerajinan ini menjadi lebuh mudah dan cepat. Pertama kami mengganti bahan-bahan yang digunkan.

3.1    Alat dan Bahan
Alat:
·         Gunting
·         Lem
·         Selotip atau plester
Bahan:
·         Lingkaran (disini kami mengganti ranting willow merah atau rotan menjadi pinggiran gelas air mineral)
·         Pita (disini kami menggunakan pita agar dalam meliliti lingkaran menjadi lebih cepat daripada menggunakan benang)
·         Benang (digunaka dalam pembuatan jaring)
·         Manik-manik
·         Bulu-bulu

3.2    Cara Pembuatan
1.      Ambil 3 lingkaran (pingiran gelas air mineral), lalu satukan menggunakan plester, agar tampilannya menjadi lebih tebal dan tidak terlalu lentur, sehingga saat dililit dengan pita tidak akan bengkok-bengkok.
dengan cara ini akan lebih menghemat waktu kita dalam pembuatan dan menghemat biaya yang dikeluarkan,dan bahan yang digunakanpun mudah untuk didapat. 
2.      lingkaran yang sudah jadi dililit dengan pita, kemudian lem. Dengan menggunakan pita kita juga lebih menghemat waktu dalam proses pembuatannya.
3.      Kemudian lingkaran yang sudah dililit dengan pita tadi kita ikat dengan benang ketapi dan lilitkan benang, tapi beri celah sedikit untuk memasukkan benang, sampai terbentuk simpul begitu seterusnya sampai membentuk seperti jaring laba-laba. (untuk lebih jelasnya lihat gambar pada lampiran)
4.      Kemudian masukkan manik pada ujung benang dan ikat ujung manik tersebut.
5.      Lalu, ambil beberapa bulu dan manik-manik, masukkan benang pada manik-manik dan masukkan bulu pada lubang manik, buat 3 buah.
6.      Setelah itu, ikatkan benang tadi pada lingkaran di sisi kanan, kiri dan bawah bulatan. Dan kemudian beri gatungan. Dan selesai

        Dari cara diatas kami dapat menghemat biaya dan waktu dalam proses pembuatan kerajinan dream catcher. Dengan mengganti bahan-bahan yang sulit didapat dengan bahan yang mudah didapat serta murah, seperti untuk lingkaran kami mengganti lingkaran yang terbuat dari rotan dengan pinggiran gelas plastik, dan benang diganti dengan pita, bila menggunakan benang butuh waktu yang sangat lama hanya untuk melilitkan benang pada lingkaran belum lagi dengan proses yang lainnya, sedangkan bila menggunakan pita untuk melilitkannya pada lingkaran tidak membutuhkan waktu yang lama, bila dengan menggunakan benang kita membutuhkan waktu sampai berjam-jam kami hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk menyelesaikan lilitannya.  Dari percobaan kami ini kami dapat menghemat waktu berjam-jam dalam proses pembuatannya. Selain itu, kerajinan ini juga bisa untuk usaha sampingan, selain modalnya yang jadi lebih murah juga dalam proses pembuatannya tidak memakan waktu yang lama. Dan dengan membuatnya sendiri kita juga bisa membuat sesuai dengan keinginan kita dan membuat dalam jumlah yang banyak, belum tentukan kita bisa menemukan kerajinan ini di daerah kita kan. Nah, selain itu kerajinan ini juga bisa sebagai hiasan dinding, dan gantungan kunci.





BAB IV
PENUTUP
4.1    Kesimpulan
        Kesimpulan dari penelitian kami ini adalah, agar pembuatan dream catcher Lebih cepat dan hemat biaya, kita bisa mengganti bahan-bahan yang sulit didapat dengan bahan yang mudah didapat, seperti ranting willow merah atau rotan untuk membuat lingkaran, kita bisa menggantinya menjadi pinggiran gelas air mineral yang disatukan beberapa buat agar menjadi lebih tebal dan tidak bengkok. Dan untuk benang yang digunakan untuk melilit lingkaran kita bisa ganti dengan pita, sehingga lebih hemat waktu. Karena ukuran pita lebih tebal sehingga menjadi lebih cepat. Dan dari penelitian kami ini kami dapat menghemat waktu berjam-jam dalam proses pembuatannya.

4.2    Saran
        Saran dari kami sebaiknya saat ingin membeli bahan-bahan yang dibutuhkan, belilah lebih dahulu bulu-bulu, lalu dilanjutkan dengan membeli pita dan manik dengan menyesuaikan warnanya dengan warna bulu yang kita dapatkan. Dan sebaiknya anda juga menggunakan benang gudang berwarna Agar tampilanya tidak berbulu-bulu dan saat membuat simpul atau jarring laba-laba, buatlah agak sedikit kencang jangan terlalu longgar.











DAFTAR PUSTAKA























LAMPIRAN

ini untuk gambar cara-caranya:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar